Swift

Seharian Seru di Legoland

Legolen.. Legoland… Mau ke Legoland!
Gak tahu dari mana tuh anak-anak tiba-tiba tahu, dan mau ke Legoland. Pas ditanya, katanya lihat di TV. Oke.. singkat cerita akhirnya keinginan dipenuhi, dan diputuskan buat ke Legoland di bulan April. Sekalian ngambil momen ulang tahun Lana dan Keano yang ultah di bulan April. Hitung-hitung hadiah ulang tahun.


Kamis, 30 April 2015 waktu yang kami pilih. Sengaja di luar wiken (long weekend), dan sehari sebelum libur May Day biar gak padat. Biar gak nemu banyak antrean, jadi bisa kebagian semua wahana.

Sekitar jam 10.45 kami sampai di Legoland, Johor Bahru Malaysia. Sebelum masuk gerbang, foto-foto dengan background gerbang tulisan “Legoland Malaysia” jadi ritual pertama yang dijalanin. Sudah insting kali ya. Kaya sudah otomatis. Tanpa tekanan dan paksaan sama sekali. Orang-orang di situ juga sama. Kalau ke Legoland pasti pada foto di depan gerbang. Berani taruhan, pasti foto. Kalau ternyata ada yang gak foto depan gerbang, itu berarti beliau gak punya kamera. Atau mungkin beliau memang masuk kategori “cuek dan unik”. J

Pintu Masuk Legoland, spot foto favorit
Berbekal tiket combo (theme park dan water park dalam satu hari) yang dipesan online, kami masuk gerbang pemeriksaan tiket. Sama petugasnya ditawarin buat ke water park dulu, karena katanya hari ini kemungkinan cuaca buruk. Kata dia, takutnya nanti ditutup dan gak kebagian main di water park. Tapi gak ah nanti saja, tetap sesuai rencana saja. Ke theme park dulu, baru ngadem di water park sekitar jam 3-an sore. Lagian kalau lihat cuaca saat itu, langit cerah dan matahari lagi panas mentereng gitu. Dan juga nanti kalau main di air dulu, takut susah berhenti anak-anaknya, juga keburu capek. Padahal masih banyak wahana seru di theme park Legoland.

DI Legoland ada tujuh tema area wahana atau atraksi, yaitu The Beginning, Lego Technic, Lego City, Lego Kingdoms, Miniland, Land of Adventure, dan Imaginations. Masing-masing tema rata-rata minimal punya tiga wahana. Begitu masuk gerbang, area The Beginning dilewatin. Cukup foto-foto di gerbang. Belanja-belanja dan lihat-lihat souvenir belakangan saja.

Lego Technic
Penginjakan kaki pertama yang sebenarnya adalah di bagian Lego Technic. Ketemu duluan Twister, wahana mainan berbentuk cangkir yang diputer-puter acak. Keano gak boleh naik, karena gak lolos tinggi badan. Ternyata minimum tinggi badan 110 cm. Keano 102 cm. Waduh awal yang buruk nih, baru masuk sudah gak boleh. Akhirnya Lana dan Yossie saja yang naik. Keano cuma liatin dari luar. Agak galau tapi gak lama, karena di situ keliatan banyak mainan, jadi gampang dialihin. Pengalihannya ke Wave Racers yang ada di sebelah twister.

 
Twister, di area Lego Technic
Di Aquazone Wave Racers, Keano bisa ikutan naik. Di sini minimum tinggi badan 100 cm.  Di bawah 120 cm harus didampingi orang dewasa. Mainannya kaya naik jetski yang lagi balapan. Kalau setirnya dibelokin, kita bisa makin ke tengah dan bisa kena tembakan air. Nah yang begini Keano seneng banget. Heboh kalau mainan ngebut dan main air. Basah pasti, tapi gak basah-basah banget. Selain basah kena cipratan air dan ngelewatin air mancur, kita juga bisa dibom air dari luar oleh orang lain yang lewat. Ditembakin dengan cara tekan tombol yang ada di luar sekeliling kolam wave racer.

Aquazone Wave Racer

Dari Wave Racers, kami langsung ke starwars. Di bagian starwars ini gak ada mainan yang bisa dinaikin kaya di wave racer atau twister. Di sini hanya melihat lego-lego yang disusun, seperti jadi pesawat luar angkasa, pasukan robot, bangunan dan tebing atau gunung setting lokasi starwars. Yang tambah menarik, sebagian robot-robot dan lego starwars itu bisa bergerak sendiri. Lego-lego starwars ini dibagi dalam beberapa ruangan. Di ujung jalan, seperti wahana-wahana pada umumnya. tetep ketemunya toko, yang menjual pernik-pernik starwars.


Starwars Lego Land


Atraksi utama atau jualannya Legoland yang sering digembar-gembor yaitu Miniland. Berupa bangunan-bangunan terkenal atau landmark  negara di Asia yang disusun dari keping balok lego. Mewakili Indonesia ada miniatur Tanah Lot Bali, berbentuk pura di atas tebing batu. Negara lainnya seperti Brunei, dengan mesjid kerajaan di Bandar Seri Begawan. Hoi An di Vietnam. Kamboja dengan Angkor Wat-nya. Thailand dengan Wat Arun. Lalu ada Merlin Square Singapura, Karaweik hall Myanmar, Forbidden City di Tiongkok, dan Taj Mahal India.

Miniland
Negara yang paling banyak dibikin miniaturnya adalah Malaysia. Ya iyalah, dia tuan rumahnya. Ada Mesjid Abu Bakar Johor Bahru, Menara Petronas, bandara KLIA, Klang Valley Kuala Lumpur, Putrajaya, Pelabuhan Tanjung Pelepas, dan banyak lagi.
Di antara seabrek miniatur bangunan di miniland, yang paling menarik buat Keano tetep yang ada mobil-mobilnya. Keano suka banget lihatin kesibukan kota di mana ada bis dan mobil yang bisa jalan sendiri. Mobil-mobilnya pake sensor jadi bisa belok-belok sendiri gak nabrak. Juga lihatin aktivitas di Pelabuhan Tanjung Pelepas, kaya bongkar muat, dan truk-truk berjalan, juga kapal yang sedang berlayar.


Lego City.
Gak di mana-mana, maau di pasar kaget, pasar malam, di mall atau taman bermain kaya Taman Safari atau Taman Topi, kalau lihat mainan kereta api, anak-anak pasti minta naik. Makanya kereta Legoland Express yang ada di area Lego City, sudah pasti gak bisa lolos begitu saja. Sebenernya sih biasa saja kereta express ini, kaya kereta-keretaan pada umumnya. Selain buat menuhin hasrat naik kereta, naik Legoland Express juga bisa sambil lihat-lihat keliling themepark, khususnya di area Lego City. Sekalian memetakan target wahana berikutnya. Dan yang pasti sambil istirahat kaki, duduk ngadem sekeluarga di atas kereta.

Dari hasil pemetaan naik Legoland Express, ditetapkan tujuan berikutnya adalah Driving School, masih di area Lego City. Ada dua tempat Driving School, sesuai kategori umur atau tinggi badan. Keano di Junior Driving School, bagian younger children. Dan Lana di Driving School yang bagian older children. Di sini, ceritanya anak-anak belajar atau ikut kursus mobil. Harus ngikutin arahan instrukturnya, mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Dan di akhir kelas dapat SIM. SIM nya kertas biasa saja. Tapi kalau mau SIM yang ada fotonya (kaya di KIdzania) harus bayar. Semua anak sebelumnya difoto pas di antrean sebelum naik mobil.


Driving School
Masih di area Lego City. Sambil lewat, nyobain main di Shipyard, wahana mainan atau playground outbond buat anak kecil. Gak lama di Shipyard, jalan lagi dan masuk ke Lego City Airport. Naik pesawat muter-muter. Mainannya sejenis komidi putar, kaya gajah blenduk di Ancol atau di pasar malam juga ada. Karena kosong, ya semuanya dijajal saja dinaikin.  

Hampir semua wahana di area Lego City sudah dicoba. Yang dilewatin yaitu Boating School, dan Rescue Academy. Tapi sempat lewat dan lihat-lihat sebentar.

Lego City Airport
Land of Adventure
Di area ini yang pertama kali dijajal adalah Lost Kingdom. Wahana indoor (adem ber-AC) dengan nuansa Timur Tengah, Mesir dan Firaunnya. Naik kendaraan yang bisa dinaikin sekeluarga berkeliling area sambil nembakin target-target di sepanjang jalan.  Bisa adu banyak-banyakan point, karena kalau kena target ada pointnya. Point yang didapat bisa dilihat di dashboard kendaraan yang kita naikin.

Dari Lost Kingdom, lanjut ke Beetle Bounce di sebelahnya. Mainannya mirip kaya Hysteria di Dufan, atau Flash Tower di Jungle Fest. Tapi ini versi kecil untuk anak-anak dan bisa naik bareng sekeluarga. Kelihatannya emang biasa, tapi di sini anak-anak seru banget. Heboh ketawa-ketawa geli naik turun diajrut-ajrut setinggi kira-kira lima meter. Sampai tiga kali naik tanpa turun kursi. Karena emang lagi kosong antrean dan si abang operatornya juga seneng-seneng saja ngajrut-ngajrut kita.

Masih di area Land of Adventure, berikutnya adalah ke Dino Island. Wahananya mirip Niagara-gara di Dufan Ancol. Dinamain Dino Island, mungkin karena di sini kita bisa melihat lego dinosaurus di jalur menuju jeram. Di permainan ini, Keano gak bisa naik lagi, karena batas minimum tinggi badan yang boleh 110 cm. Seperti biasa, Lana sama Yossie yang naik duluan. Saya  temenin Keano di luar. Berikutnya saya yang naik sama Lana, bahkan sampai dua kali naik. Berarti Lana tiga kali naik di Dino Island.

Dino Island, Land of Adventure
Setelah main di Dino Island, baju jadi basah semua. Apalagi Lana yang main sampai tiga kali. Kalo mau gak basah, sebenarnya bisa pakai jas hujan plastik yang banyak dijual di situ. Seperti ABG-ABG di belakang kami yang semuanya naik lengkap dengan jas hujannya.

Keluar dari Dino Island, gak jauh ada Body Dryer. Mesin buat ngeringin badan atau baju. Biayanya 10 RM. Sebenarnya kalau baju cuma basah dikit, jalan-jalan di Legoland yang lumayan terik ini bisa cepet kering. Tapi karena Yossie dan Lana penasaran, akhirnya kami nyoba Body Dryer. Bener saja, buat baju basah sih bisa saja kering. Tapi angin dan hawa panas dari mesin ditambah cuaca terik Legoland, bikin gerah dan panas di badan atau kulit. Gak kuat lama-lama karena panas, akhirnya keluar ninggalin mesin yang masih hidup. Lana ganti baju semua.

Mateng, kepanasan di Body Dryer
Di area Land of Adventure ini, hampir semua wahana dicoba. Hanya Pharaoh’s Revenge saja yang dilewatin.

Imagination
Nonton film 4 Dimensi jadi tujuan utama kami di area Imagination. Tapi karena waktu mainnya masih lama, geser dulu ke sebelahnya ke Observation Tower. Di sini kami tinggal duduk manis dan bisa melihat keseluruhan Legoland dari atas menara. Melihat pemandangan 360 derajat.


Observation Tower, di depannya pintu masuk Beetle Bounce

Pemandangan Legoland, foto diambil dari Observation Tower
Setelah Observation Tower, saatnya nonton pertunjukan 4 Dimensi di Lego Studio. Waktu pemutaran terdekat jam 13.30. Kami duduk-duduk di antrean sambil menunggu pintu dibuka. Ada empat pintu studio. Yang paling atas atau belakang artinya nanti duduknya paling belakang. Kami di antrean pintu ke dua dari depan, biar gak terlalu belakang dan terlalu depan. Biar kepala gak terlalu dongak atau juga terlalu jauh. Kalau nonton film 3D atau 4D emang enaknya nonton di baris-baris depan, pandangan bisa penuh ke layar. Jadi efek 4D nya lebih berasa.

Durasi film 4D sekitar 18 menit. Sudah pasti filmnya ada karakter legonya. Saat itu yang kami tonton, ceritanya tentang superhero lego yang nyelamatin naga. Diawali gambar point of view burung terbang yang meliuk-liuk melewati taman dan permukiman, bikin semakin berasa efek 4D nya. Di sepanjang film, juga ada cipratan air dan krim (seolah-olah salju) yang jadi efek ngikutin gambar dan cerita di layar. Sudah pasti anak-anak girang banget nonton 4D ini. Girang dan adem.

Nonton film 4 D di Lego Studio
Hari semakin siang, selesai nonton 4D niatnya cari makan siang dulu. Lewat wahana Kids Powers Tower, ternyata masih tergoda buat main. Permainannya simpel saja,  duduk berpasangan adu balap dulu-duluan ke atas tower, narik tambang buat semakin ke atas. Di menara ada dua kursi di satu  tambang/tali. Satu menara ada beberapa tambang dan kursi..

Lego Kingdoms
Sebelum lanjut main lagi, kami makan siang dulu di area Lego Kingdoms. Biar dekat dan cepat, kami beli ayam goreng di Castle Fried Chicken. Lagi makan saja, Keano sudah buru-buru mau main, yang emang keliatan semua permainannya di depan mata. Selesai makan, lanjut geser dikit main di Merlin’s Challenge. Permainan sejenis carousel, kereta yang muter-muter, dan naik turun dikit.

Merlin's Challenge

Di area Lego Kingdoms, yang paling mencolok adalah bangunan kastil dan jalur-jalur roller coaster yang lumayan banyak. Setiap diajak buat naik roller coaster, pasti anak-anak gak mau. Takut katanya, karena kelihatannya emang lumayan tinggi.  Akhirnya kami masuk kastil dan naik tangga ngikutin jalur di kastil. Sampai di ujung ternyata itu jalur antrean The dragon, permainan roller coaster yang kepala kendaraannya berbentuk naga. Telanjur di atas, akhirnya anak-anak mau juga naik. Anak kecil bisa ikut, tinggi badan minimum 100 cm. Padahal lumayan tinggi roller coasternya. Ternyata pas sudah naik, anak-anak malah seneng banget. Agak sedikit ketakutan pas di bagian paling tinggi dan turunan cepat. Biar gak takut, anak-anak disuruh merem. Jadi Keano sama Lana kadang-kadang merem pas turunan atau manuver tajam.

Castle The Dragon
Patung Lego di Balkon Kastil & Makan Siang di Castle Fried Chicken
The Dragon jadi penutup permainan kami di theme park. Kalau mau semuanya dicoba sebenarnya bisa, tapi takut water parknya keburu ditutup. Inget tadi sudah diingetin sama petugas di gerbang depan takut cuaca buruk. Lagian hampir semua wahana juga sudah dijajal, terutama yang menarik. Yang kelewat dan sedikit penesaran di theme park, paling cuma Project X, permainan roller coaster berbentuk mobil.


Ngadem Ayem di Legoland Water Park

Sesuai rencana, sekitar jam tiga sore kami masuk ke water park. Water park Legoland ini posisinya persis di sebelah theme park, dengan pintu masuk terpisah. Begitu masuk, baju ganti atau barang bisa saja di simpan di kursi-kursi pinggir kolam. Tapi karena gak ada yang nungguin, biar tenang barang-barang disimpen di loker. Termasuk kamera, karena lagi gak bawa housing-nya. Jadi gak ada deh poto atau videonya di water park.

Legoland Water Park, Foto diambil dari Observation Tower
Sudah bisa diprediksi, begitu masuk water park tanpa babibu anak-anak langsung nyebur ke kolam. Yang pertama dijajah adalah Joker Soaker, berupa water play area atau kolam dan playground macem-macem. Ada banyak seluncuran atau perosotan di sini, mulai dari yang besar sampai yang kecil-kecil. Ada ember tumpah, tembakan air, dan sebagainya layaknya wahana air standar water park.

Dari Joker Soaker, lanjut ke Build-A-Raft River, kolam atau sungai berarus. Ini hampir mirip dengan kolam arusnya The Jungle Bogor. Bedanya di sini kita naik ban ikut arus bareng lego-lego besar terbuat dari karet yang ikut ngambang sepanjang sungai. Yang pasti, di sini bisa nyantai ngambang ngikutin arus sekalian nyusun lego di ban yang kita naikin. Semua fasilitas seperti ban dan jaket pelampung segala ukuran sudah tersedia banyak di sini, dan gak perlu sewa lagi.

Kolam Arus: Build-A-Raft River
Berikutnya ke Lego Wave Pool, atau kolam ombak. Ini juga mirip dengan kolam ombaknya The Jungle atau Ocean Park di BSD. Yang beda tempat dan suasananya saja. Di sini tempatnya berasa lebih terbuka. Di sini juga jadi tempat istirahat yang enak, karena banyak disediain kursi malas atau kursi pantai. Enak juga sekadar rebahan leyeh-leyeh di ‘bibir pantai’ ngerasain dihempas ombak pantai buatan ini. Jadi berasa di pantai. Ada juga penyewaan cabana dari tenda. Tapi harga dan fungsi atau rasa, kayaknya kurang worth it kalau buat dicoba.

Pas lagi main di kolam ombak, beberapa kali kami disuruh naik dari kolam. Semua wahana juga diberhentiin karena katanya cuaca buruk. Padahal langit masih terang benderang. Sesekali emang ada geluduk, tapi cuaca masih panas dan langit terang. Gak tahu mereka baca cuacanya pake apaan. Yg pasti bukan dari pawang hujan atau BMKG. Ya kita mah ikut saja, sambil santai tiduran di kursi malas tunggu pengumuman boleh main lagi.

Yang seru juga di water park ini adalah Red Rush. Sampai dua kali naik, dua putaran. Karena emang cuma ini seluncuran dari ketinggian yang bisa dinaikin sekeluarga. Yang lainnya Keano gak boleh. Seluncuran lain, hanya Lana sama Yossie yang nyoba. Lagi-lagi Keano terhalang batas minimum tinggi badan. Dan pas banget buat keano, di Red Rush minimal 102 cm.  Kami naik dalam satu ban besar dan meluncur cepat di jalur pipa merah. Dalam satu ban buat Red Rush ini, bisa diisi rame-rame, bahkan bisa sampe enam orang.


Hampir semua sudah dicoba, sampai ke Duplo Splash Safari juga, kolam dan seluncuran kecil buat toddlers, berisi karakter binatang-binatang, kaya gajah nyemprot. Yang pasti di water park ini, kami bolak balik dari Joker Soaker ke Wave Pool, ke Build-A-Raft River, seluncuran dan seterusnya bolak balik sampai puas hingga mendekati waktu tutup jam enam sore. Sebelum pulang, lihat ke kios foto dulu. Eh ternyata mahal, dan kurang ok juga. Ada foto bareng di Red Rush, tapi gak ada yang tampak muka semuanya. Sebelum pulang, menjadi penutup jalan-jalan di Legoland, main-main dan foto-foto lagi di depan gerbang :)

Selesai bermain di Water Park. Mejeng dulu depan loker dan depan hotel Legoland

Resume transport dan tiket:


  • Beli tiket online, tunggu diskon yang terbesar. Dapat tiket di websitenya legoland pas lagi ada promo travel. Total 2 dewasa dan 2 anak tiket combo seharga 490 RM (kira-kira 1.739.500 kalau kurs 1 RM = 3.550). Ini lebih murah juga dibanding days advance yang diskon 10% kalau beli 7 hari sebelum hari H (sekarang malah ada 14 dan 21 sebelum hari H dapat diskon 15 dan 20 %).
  • Ke legoland naik taxi warna merah dari Johor Baru City Square (daerah JB sentral), sekitar 20 menit lebih sampai di Legoland. Tarif gak pake argo, karena kata supirnya pulang dari Legoland biasanya kosong. Dapat info dari supir taxi semalam pas pulang dari Danga Bay, kalau ke Legoland sekitar 40 RM. Coba tawar dikit, akhirnya jadi RM 35. Sebenernya dari JB sentral bisa naik bis LM1 ke Legoland, tapi lagi malas jalan kaki dan tunggu bisnya. Biar cepet sampai juga, biar puas main di Legoland.
  • Pulang dari Legoland naik taxi warna biru, karena sudah gak ada bis lagi. Lewat sudah jam 18.30. Yang ada cuma taxi biru, buka pintu 6 RM. Yang ini pake argo. Sampai hotel Citrus / JB City Square 49.2 RM, dibuletin jadi 50 RM.
Taxi merah yang murah & Main di area Mall dengan background Hotel Legoland
Closing foto depan gerbang sebelum pulang
***



You Might Also Like

1 komentar

  1. Mau tanya jika kita ambil tiket combo 1 hari dan ambil rencana seperti keluarga mba... Pagi main dulu di legoland themepark dan sore baru ke waterparknya... Apakah setelah dr wwaterpark bisa masuk kembali ke themeparknya sampai themepark tutup... Terima kasih

    ReplyDelete