Swift

Warna Warni di Taman Pelangi Monjali


Jalan-jalan lihat lampion di malam hari, penuh warna warni, ya di Taman Pelangi Monjali, alias Monumen Jogja Kembali. Gak cuma warna warni dan terang lampionnya saja yang menarik, tapi juga rupa-rupa bentuk dan tampilannya. Beragam replika seperti bentuk binatang, tanaman, alat musik, tokoh kartun, bangunan, juga nuansa atau ciri suatu kota dan negara ada di sini. Gak banyak negara sih, yang ada misalnya nuansa Korea dan Jepang.

Masuk ke Taman Pelangi ini sebenarnya gak ada di dalam rencana liburan kami kali ini. Gak masuk di itinerary. Tapi karena setiap ke Jogja, tempat ini selalu dilewati, apalagi base camp atau tempat nginap kami gak jauh dari Monjali di Ring Road Utara (rumah keluarga di daerah Candi Gebang Condong Catur dan di Jalan Monjali). Akhirnya kami masuk Taman Pelangi juga. Lumayan lah, biar tahu saja dan buang penasaran sama si Taman Pelangi ini. Yang masih penasaran cuma Lana, karena Lana memang lagi gak ikut. Pisah mobil, ikut sepupu-sepupunya jalan-jalan. Katanya main ice skating di salah satu mal di Jogja.

Sebelum masuk base camp dari jalan keliling Jogja, kami melipir dulu ke Taman Pelangi. Mumpung masih ada waktu dan masih seger. Belum jam tujuh malam juga. Gak mau rugi, manfaatin waktu semaksimal mungkin.


Harga tiket masuk ke Taman Pelangi ini 15 ribu per orang. Fasilitas dan kebersihan lumayan bagus, terjaga. Tamannya lumayan luas. Karena malam, jadi berasa seger dan adem udaranya. Gak tahu dah kalau siang. Tapi memang taman ini juga bukanya cuma dari sore sampai jam sepuluh atau sebelas malam. Kalau siang juga, mana kelihatan cahaya lampionnya.

Selain muter-muter lihatin lampion-lampion berwarna warni, di sini banyak permainan juga. Ada trampolin, becak mini, perahu air, bola air, bom bom car dan banyak lainnya. Rata-rata harga tiket mainannya 10-20 ribu per sekali main. Pilihan favorit Keano, sudah pasti main bom bom car. Cukup bayar 10 ribu sekali main, sudah puas dan senang jadi supir ugal-ugalan, main kebut-kebutan dan tabrak-tabrakan.

Selesai main, sekadar nongkrong duduk-duduk nyantai di taman ini juga asyik. Makin jos, sambil minum sekoteng atau wedang jahe.


Buat Keano, ternyata Taman Pelangi ini berkesan juga. Selain lampionnya, teuetep gak dimana gak di mana, bom bom car jadi favorit dan bikin senang maksimal. Sampai rumah diceritain sama Lana, sampai kakaknya ngiler pengen ke Taman Pelangi juga. Tapi sampai ninggalin Jogja, gak sempat juga ke taman ini. Maafin ya mba Lana :p




****

You Might Also Like

1 komentar

  1. Salam kenal Mba, kita tukeran link yu.
    Link Mba udah ada di tesyaskinderen ya :)

    ReplyDelete